Jumat, 09 November 2012

sekelumit cerita pulang kampung

Pulang…pulang... Sedikit ingin bercerita tentang saat-saat pertama tiba di kampung halaman beberapa hari yang lalu….Senang…puas…rasanya setelah melalui beberapa jam perjalanan di kereta akhirnya sampai juga. Setelah beberapa hari stay dan jalan-jalan keliling Malang, ternyata memang tidak banyak yang berubah. Selain di beberapa sudut aku melihat bangunan yang mulai dialihfungsikan menjadi ruko. Atau tanah2 kosong sudah mulai dibangun jadi ruko-ruko juga. Dan pengisinya masih tetap sama…swalayan indo**aret atau alf*ma*et. Persaingan yang semakin ketat. Ada juga pertokoan baru dengan cat berwarna warni di sebelah mall yang dulu kontroversial “mat*s”. Dulu kawasan itu ditutupi pagar seng dan tidak jelas fungsinya, hanya dibiarkan mangkrak sebagai bangunan yang tidak jelas. Tapi sekarang rupanya sudah jadi. Tapi saya tidak terlalu jelas juga fungsinya mall atau sekedar pertokoan saja. Sepertinya sih baru jadi. Belum banyak diisi juga. Atau mungkin masih banyak yang libur gara-gara lebaran. Pemandangan di tepi sungai daerah jembatan Soekarno Hatta mulai berubah. Apartemen yang akan dibangun di pinggir sungai itu ternyata sudah mulai dikokohkan pondasinya. Surat ijinnya ternyata berhasil keluar. Ckckck...aku penasaran...bukan seperti apa bentuk bangunannya, tapi akan seperti apa setelah 5 atau 10 tahun sesudah apartemen itu jadi. Ah...mari kota berdoa yang baik-baik saja. Masih di kawasan Soekarno Hatta. Aku lihat pembangunan rumah sakit baru yang dulu juga banyak diprotes itu juga belum sepenuhnya rampung. Entah bagaimana akhirnya. Hmm...yang jelas perkembangan kota kecil ini memang tidak secepat kota2 besar. Jalanannya juga masih sama. Tidak terlalu sepi atau terlalu ramai. Masih seperti dulu. Ahh...dan aku tetap senang kembali ke kota Malang... Merasakan kembali pulang ke sebuah rumah sederhana yang penuh kehangatan cinta...sungguh nikmat. Bangun di pagi hari...menikmati udara segar dan tanaman yang hijau di halaman depan rumah. Atau sekedar menikmati secangkir teh hangat di sore hari dan makanan kecil seadanya. Menghabiskan waktu bercengkrama dengan orang-orang yang kita sayangi. Ah...nikmatnya. Seperti hakekat sebuah rumah..bukan hanya house...tapi home...Rumah tempat kembali pulang. Untuk merasakannya tidak perlu banguanan yang mewah dan besar. Tapi jiwa2 yang mengisi rumah itu yang jadi pondasinya. Jiwa-jiwa yang punya banyak cinta. Rumahku..setelah beberapa bulan ga pulang ke rumah...kesan setelah berkeliling rumah adalah...rumahku ternyata sudah tua. Cat warna kuning yang dulu tampak cerah sekarang tampak tua. Kusam. Lantainya masih tegel jaman dulu yang warnanya kuning gading bermotif acak. Belum lagi sebagian plafon di lantai dua yang berjamur gara-gara atap yang berulang kali bocor. Buku-buku juga tampak tidak teratur di lantai 2. Belum lagi banyak barang-barang yang sebenernya sudah tidak terpakai lagi, tapi sayang buat dibuang. Kadang jadi bingung ini rumah atau gudang...hehehehe... Kamarku pun...sudah tidak jelas...yang mana ya kamarku??? Sepertinya banyak yang terjadi yang membuat tata ruangnya pun brekembang sesuai kondisi dan kebutuhan keluarga. Tidak punya kamar yang jelas tak apalah...justru aku senang bisa tidur sama mama. Hihihi....Semua ruang tetap meninggalkan makna yang dalam. Ah mungkin rumahku jauh dari kata bagus. Apalagi kalau dibandingkan dengan rumah-rumah yang aku kunjungi dan aku bahas desainnya untuk majalah tempat aku kerja. Tapi...rumahku tetap nyaman...tetap membuatku ingin pulang dan berlama-lama disana. Masih terpendam satu mimpi...yang semoga suatu saat nanti Allah berkenan mewujudkannya. Mimpi untuk merenovasi rumah itu jadi lebih cantik. Hmm...Pasti..aku pasti pulang...dan mewujudkan mimpi itu. *catatan 14sep2010 disalin dari muliply